----- Disudut kamar, Kyo termenung memandangi langit gelap yang dihiasi oleh cahaya bintang. Dengan potongan bulan sabit yang menambah keindahannya. Terdiam dalam lamunan. Memikirkan apa arti kehidupan yang sebenarnya.
----- Dia merasa resah. Ingin berusaha mendapatkan sebuah harta berharga dengan menggapai arti kehidupan. Dia hanya hidup sendirian. Sebatang kara tanpa satu orangpun yang dapat mendampinginya. Ayah tiada, Ibu meninggal karna kecelakaan. Dua adiknyapun pergi meninggalkannya hidup dengan bibi mereka. Dirumah yang begitu sederhana, kecil, dan jarang hawa kehidupan yang lalu lalang disana, dia bisa melalui semua kesendiriannya walau slalu membungkam semua kegelisahannya dengan terpaksa.
----- “ Oi… Cyo!!! Door...?” Jangan bermenung terus… Nanti kerasukan baru tahu sara.” Dhony menepuk punggung Kyo yang terlarut dalam lamunan.
----- “ Eh… Dhon. Tumben kamu datang kesini. Tidak biasanya… kalo mau masuk rumah orang ketuk pintu dulu yah. Jangan langsung masuk begitu saja. tidak sopan.”
----- “ Ah tidak… aku cuman kangen sama kamu saja. Soalnya dirumah tidak ada serunya. Membosankan sekali kalau tidak ada kerjaan.”
----- “ Hmm… bagaigimana ya, yasudah aku tidur sini saja. Dari pada dirumah… bikin aku Stress.” Aku juga dah kangen sekali sama kamu …”
----- “ Walah… dasar bodoh kamu. Homo Sekali jadi orang. Masak baru satu hari tidak ketemu, kamu sudah kangen sekali sama aku.”
----- “ Lah… memangnya tidak boleh apa? Yasudah aku tidak jadi tidur dirumah kamu deh…”
----- “ Walah… kamu kayak jangan seperti wanita begitu, pakai acara merajuk segala. Iya iya sory deh…”
----- “ Aku kan benrcanda Cyo. Masak aku suka sama laki… masih normal Om. Gini gini aku masih suka sama wanita”
----- “ Ya kamu sih… yang mulai duluan.”
----- Hingga akhirnya suara hening penuh lamunan, telah tergantikan oleh tawa ceria kedua remaja itu.
***
Keesokan harinya…
----- “ Memang ada apa sama kalender?”
----- “ Iya iya…” Dhony mencari kalender di samping lemari. “ Oyah… sekarang bulan juni apa july yah?”
----- “ Walah… bodoh Sekali sih kamu… sampai bulan saja kamu tidak tau.” Lihat saja bulan july sana .”
----- “ Owh… july yah,”…” Lahhhh...!!! emang bodoh nih aku. Kemarenkan hari sabtu.”
----- “ Emang… kamu memang bodoh dari sononya…”
----- “ Iya iya… terserah kamu lah. Dah sana lanjutin mimpi kamu. Sudah cepek tuh gadis yang ada di mimpi kamu lagi nungguin. nanti malah kelayapan tuh gadis.”Sambil memasang jaket ” aku mau keluar dulu mau joging.” Walaupun sendiri, namun dalam hidup Kyo tidak pernah merasakan kehilangan seorang teman. Karna semenjak kecil sampai sekarang, Dhony slalu menemaninya.
Kini aku bangun di dunia mimpi
Bertemu seorang bidadari
Yang membuat hatiku terbelunggu
Dia seperti melati
Yang begitu indah
Dan menarik hatiku ini
Mimpi ini seperti nyata
Karna saat dia menyentuhku
Kehangatannya meresap ditubuhku
Mimpi itu begitu seperti nyata
Kehangattan itu selalu terasa
Walau ku tlah ternbngu di dunia nyata ku
Suasana dalam mimpiku…
----- “ Wah… sekarang aku ada dimana? Kenapa aku bisa ada disini.” Kyo begitu heran.mimpinya membawa dia ke sebuah hutan yang penuh pepohonan. Begitu bingung tidak tau arah dan tujuan. Hanya berjalan menurut suara hatinya.
----- Dia terus berjalan tanpa merasakan letih atau tidak. Hingga akhirnya dia menemukan jalan keluar dari hutan itu. Disana terlihat taman yang dipenuhi oleh kecantikan bunga. Taman yang begitu permai dan indah dipandang mata. Dia terus berjalan tanpa arah tujuan. Dengan kebingungan yang membuatnya rusuh. Diarah jam sembilan, dia meliahat seorang gadis yang duduk melamun ntah kenapa. Dia coba mendekati sigadis karena sejauh mata memandang gadis itulah yang ada.
----- Semakin dekat berjalan, wajah gadis itu semakin jelas. Kyo mencoba untuk menyapanya. Dengan perasaan segan, dia bertanya dimanakah dia sekarang.
----- Dia mencoba melihat raut wajah gadis itu. Sesaat hati nya berdebar, karna gadis itu seperti bidadari cantik namun terbanjiri oleh air mata. Kyo terheran dengan keadaan gadis itu.
----- “ Maaf… mengapa kamu menangis disini? Apa kamu ada masalah?”….” katakan saja. Mungkin aku bisa membantumu.” Kyo mencoba menyapanya dengan lembut.
----- “ Maaf kak. Aku hanya bingung.” Akhirnya gadis itu menguluarkan kata kata dari mulutnya.
----- “ Bingung kenapa?” tanya Kyo sekali lagi.
----- “ Jadi ini hanya dunia mimpi?” tanya Kyo dengan wajah terkejut.
----- “ Ya tapi aku juga bingung. Baru pertama kalinya aku merasakan hal aneh seperti ini. Ini seperti nyata. Kamu begitu jelas kulihat. Tak mungkin ini mimpi. Apa benar ini dunia mimpi?”
----- “ Iya kak. Memang pertama kali aku bingung dengan apa yang terjadi. Tapi sekarang aku tlah lama terjebak disini. Aku begitu resah kak. Disini aku begitu kesepian. Tidak ada yang menemani aku disini. Kak tolong aku.”
----- “ Bagaimana cara ku untuk menolong kamu. Sekarang aku bingung dengan semua ini. Tapi tenang saja aku akan menemani kamu disini.”
----- “ Hmm… sekarangkan sudah ada aku disini. Jadi kamu bisa menikmati semua keindahan ini.” Mereka berjalan layaknya sepasang kekasih didunia mimpi itu. Gadis itu begitu berubah semenjak kehadiran Kyo. Dulunya hanya termenung, menangis, tapi sekarang dia begitu ceria dan manja kepada Kyo.
----- Namun keceriaan itu hanya berlangsung sekejap. Sigadis merasa gelisah. Melihat tubuh Kyo yang semakin mmemudar. Kyopun juga merasa heran dengan kejadian ini.
----- “ Kak… kenapa tubuh kakak terasa memudar aku lihat.”
----- “ Tapi kak…”
----- “ Kenapa?” tanya Kyo yang hampir menghilang dari dunia itu.
----- “ Kak… sekarang dunia nyata telah memanggil kakak untuk bangun disana.”… “ sekarang pergi lah dahulu. Sambut dunia nyata kakak. Biar aku menunggu kakak disini. Kakak janji ya. Tolong aku untuk kembali kedunia nyataku.” Sigadis memeluk Kyo agar dunia nyata tak mengambil Kyo dengan cepat.
----- “ Tenang saja… aku janji. Aku akan menolongmu.” Tubuh Kyo sekarang menjadi butir butir cahaya. Dan ditarik oleh dunia nyata di atas sana . Namun… “ Oyah, nama kamu siapa?” tanya Kyo yang telah menjadi butir butir cahaya dan tlah tertarik oleh dunia nyata kelangit. “ Aku Desi kak. Kalau kakak siapa?” teriak Desi melihat keatas langit.
***
----- “ Oi… Oi bangun Oi !!! Dhony mengguncang guncang tubuh Kyo. Untuk membangunkannya.
----- “ Aaaa… gangguin saja kamu!!!” Kyopun kembali kedunia nyatanya. Dia heran. Sentuhan tangan Desi masih begitu terasa hangat sampai sekarang. Dia berpikir apakah dunia mimpi itu benar benar ada.
----- “ Iya. Aku pemalas kenapa … sekarangkan libur, ya manfaatin buat istirahat lah.”
----- “ Males ah…. Aku benar benar capek nih. Kerja lembur mulu. Ntar malam ada kerjaan lagi. kamu ah… gangguin aku istirahat saja.”
----- “ Iya iya…” jawab Kyo dengan lemas.
----- “ Makan saja apa adanya.”
----- “ Mana tidak ada makanan bodoh. Cuman ada kaldu doang.”
----- “ Ya makan saja itu kaldu… enak tuh.”
----- “ Jiah… Kutu kamu. Memang aku kucing apa makan kaldu. Ntar kita kepasar. kita beli bahan buat sarapan.”
----- “ Ah… aku tidak ada uang nih. Belum gajian.”
----- “ Tenang saja. Biar aku yang bayar semua. Nanti kamu masak yang enak ya. Aku mau Mencicipi masakan koky restoran bintang lima nih.”
----- “Iya Iya… aku mandi dulu…”
***
Kini pagi menyambutku dalam permai
Menghiasi hari hariku dengan kesendirian
Tanpa kehadiranmu sisiku
Wahai melatiku…
Maafkan aq
Y ang tlah membuatmu sendiri lagi dalam dunia mimpimu
Namun disini aq ingin slalu disampingmu
Menjagamu
Agar kau slalu ceria disisiku
Kini kupergi meninggalkanmu
Karna dunia nyata yang memisahkan kita…
----- Pagi tlah berganti siang. Membuat orang lelah dengan sengitnya sinar matahari. Dengan bergantinya enbun pagi, oleh pancaran surya yang tak habis habisnya di hempaskan ke bumi. Namun itu bukan pantangan. Bukanlah sebuah hambatan, untuk manusia melalui hari hari mereka.
----- “ Kyo… lama sekali kamu mandi. Ngapain saja?”
----- “ Maaf. Tadi lagi buang air dulu. Sudah 2 hari tidak dibuang. “
----- “ Wah. Gila kamu. Kenapa tidak dibuang tuh kotoran. Nanti buncit baru tahu rasa kamu.”
----- “ Lupa mulu sih buang air.”
----- “ Owh… yasudah cepat ganti baju sana . Sudah hampir masuk waktu sore nih. Nanti malah sepi pasarnya.”
